JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, meminta masyarakat melihat substansi pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketimbang istilah-istilah asing yang digunakannya.
Hal ini disampaikan Faiza ketika ditanya soal pidato Presiden yang berisi istilah-istilah asing, terutama ketika Presiden membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada Senin (3/1/2010) kemarin.
"Kita lihat substansinya. Jangan substansinya menjadi terabaikan oleh penggunaan istilah-istilah yang mungkin dari sisi fungsinya lebih untuk memberikan aksentuasi dalam makna dari pidato itu sendiri," kata Faiza.
Faiza melihat penggunaan bahasa asing sebagai aksentuasi, penekanan, pada hal-hal yang konsepnya sudah diterima secara umum karena diambil dari bahasa Inggris.
"Saya juga memaklumi bahwa di BEI, lingkupnya juga khalayak yang lebih luas. Perlu penekanan agar pemahaman bisa lebih diterima dan dipahami," katanya.
jasa foto | jasa foto | jasa foto | jasa foto | jasa foto | jasa foto | jasa foto | jas foto |
sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound |
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik dan bermanfaat bagi semua orang, jika kamu mau menempatkan link url pastikan berikan informasi yang bermanfaat pula