PEKANBARU (EKSPOSnews): Bisnis properti apartemen yang tergolong baru di Kota Pekanbaru, Riau, dinilai memiliki potensi yang cukup cerah karena ditunjang kebijakan pemerintah daerah dan makin tingginya permintaan.
"Bisnis apartemen sangat bagus, buktinya baru tahap peluncuran sudah terjual 50 unit apartemen," kata Presiden Direktur Basko Group, Basrizal Koto, saat pemancangan pondasi pertama "Green City" di Pekanbaru, Senin, 10 Oktober 2011.
Pengusaha berdarah Minang itu mengatakan baru pertama kali memulai bisnis apartemen di Pekanbaru. Nilai investasi yang digelontorkannya untuk proyek "Green City" cukup besar, yakni mencapai sekitar Rp650 miliar, berupa integrasi apartemen dengan mal modern serta perkantoran.
"Bisnis apartemen di Pekanbaru belum banyak persaingan dan bisa sukses asalkan menawarkan konsep integrasi dengan pusat perbelanjaan dan pusat bisnis," kata pria yang akrab disapa Basko itu.
Ia menargetkan seluruh proyek "Green City" bisa rampung pada tahun 2013. Pembangunan proyek itu dilakukan di atas lahan seluas dua hektare dengan total luas bangunan 120 ribu meter persegi. Apartemen yang dibangun berada di dua menara setinggi 15 lantai, mal setinggi enam lantai, dan perkantoran 21 lantai.
"Proses perizinan juga sangat cepat dan itu mendorong makin cepatnya investasi yang masuk ke daerah," ujarnya.
Pemancangan pondasi pertama "Green City" digelar cukup meriah yang dihadiri sejumlah tokoh seperti ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, Gubernur Riau Rusli Zainal, hingga kalangan bisnis dan perbankan.
Gubernur Riau Rusli Zainal berharap pembangunan proyek itu bisa mengedepankan aspek ramah lingkungan yang bisa membawa manfaat bagi kelestarian lingkungan.
"Semoga pembangunan gedung bertingkat bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru, juga membuat Pekanbaru yang asri dan hijau," katanya.
Sedangkan, Ketua DPD RI Irman Gusman berharap akan makin banyak wiraswastawan (entrepreneur) dari daerah berperan dalam pembangunan infrastruktur. Karena itu, ia meminta pemerintah daerah merangkul wiraswasta daerah sebagai mitra pembangunan.
"Jangan jadikan 'entrepreneur' dari daerah sebagai objek pajak saja, tapi sebagai mitra yang terus diberi kemudahan untuk investasi," kata Irman, seperti dikutip Antara.(ana)
"Bisnis apartemen sangat bagus, buktinya baru tahap peluncuran sudah terjual 50 unit apartemen," kata Presiden Direktur Basko Group, Basrizal Koto, saat pemancangan pondasi pertama "Green City" di Pekanbaru, Senin, 10 Oktober 2011.
Pengusaha berdarah Minang itu mengatakan baru pertama kali memulai bisnis apartemen di Pekanbaru. Nilai investasi yang digelontorkannya untuk proyek "Green City" cukup besar, yakni mencapai sekitar Rp650 miliar, berupa integrasi apartemen dengan mal modern serta perkantoran.
"Bisnis apartemen di Pekanbaru belum banyak persaingan dan bisa sukses asalkan menawarkan konsep integrasi dengan pusat perbelanjaan dan pusat bisnis," kata pria yang akrab disapa Basko itu.
Ia menargetkan seluruh proyek "Green City" bisa rampung pada tahun 2013. Pembangunan proyek itu dilakukan di atas lahan seluas dua hektare dengan total luas bangunan 120 ribu meter persegi. Apartemen yang dibangun berada di dua menara setinggi 15 lantai, mal setinggi enam lantai, dan perkantoran 21 lantai.
"Proses perizinan juga sangat cepat dan itu mendorong makin cepatnya investasi yang masuk ke daerah," ujarnya.
Pemancangan pondasi pertama "Green City" digelar cukup meriah yang dihadiri sejumlah tokoh seperti ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, Gubernur Riau Rusli Zainal, hingga kalangan bisnis dan perbankan.
Gubernur Riau Rusli Zainal berharap pembangunan proyek itu bisa mengedepankan aspek ramah lingkungan yang bisa membawa manfaat bagi kelestarian lingkungan.
"Semoga pembangunan gedung bertingkat bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru, juga membuat Pekanbaru yang asri dan hijau," katanya.
Sedangkan, Ketua DPD RI Irman Gusman berharap akan makin banyak wiraswastawan (entrepreneur) dari daerah berperan dalam pembangunan infrastruktur. Karena itu, ia meminta pemerintah daerah merangkul wiraswasta daerah sebagai mitra pembangunan.
"Jangan jadikan 'entrepreneur' dari daerah sebagai objek pajak saja, tapi sebagai mitra yang terus diberi kemudahan untuk investasi," kata Irman, seperti dikutip Antara.(ana)
Sumber : eksposnews[dot]com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik dan bermanfaat bagi semua orang, jika kamu mau menempatkan link url pastikan berikan informasi yang bermanfaat pula