July 6, 2010

The Dragon Siap Naik Kelas

Juara dunia kelas bulu (57,1 kg) WBA Chris John tak gentar. Petinju berjuluk The Dragon (sang Naga)
tersebut siap melayani tantangan juara dunia kelas bulu super (59,8 kg) IBF, Robert "The Ghost"
Guerrero dari Amerika Serikat (AS).
 
Chris, satu­satunya juara dunia tinju milik Indonesia saat ini, juga tak keberatan kalau dirinya harus
bertarung di kelas bulu super, satu kelas di atas kelas bulu. Namun seperti kebiasaan sebelumnya,
kepastian petinju yang akan menjadi lawan dalam pertarungan berikut, Chris tetap menyerahkan
sepenuhnya kepada pelatih sekaligus manajernya, Craig Christian. Bahkan, petinju asal Banjarnegara,
Jateng, itu merasa senang dan siap jika pada pertarungan berikut harus tampil di kelas bulu super.
 
"Soal tantangan Guererro itu, seperti biasa, saya serahkan pada Craig (Christian) selaku manajer dan
pelatih saya. Pastinya, saya siap menghadapi Guerrero, jika Craig memang menyetujuinya," kata Chris
Dia secara terus terang mengaku sudah saatnya meninggalkan kelas bulu. Sebab, di kelas dengan bobot
ideal 57,1 kg itu telah dihuni Chris lebih dari sepuluh tahun. Chris menjadi juara nasional kelas bulu
versi Komisi Tinju Indonesia (KTI) pertama adalah ketika berhasil menang KO ronde ke­12 atas juara
bertahan Muhammad Alfaridzi pada 13 Juli 1999.
  
"Jadi, sudah lebih dari sepuluh tahun saya berada di kelas bulu. Karena sebelum menjadi juara
nasional, saya juga bertarung di kelas bulu," ujarnya. Dalam catatan Jawa Pos, ketika Chris bertarung
nongelar 6 ronde di studio Indosiar melawan Nurdin Pase pada 6 Juli 1998, Chris juga bertarung di
kelas bulu. Waktu itu, Chris menang TKO ronde kedua. Artinya, Chris sudah 11 tahun bertarung di
kelas bulu.
 
Dalam setahun terakhir ini, Chris juga mengaku sering kesulitan untuk menurunkan berat badan untuk
masuk ke bobot ideal di kelas bulu. Karena itu, pascalaga terakhirnya melawan Ricardo "Rocky" Juarez
dalam pertarungan ulang (rematch) pada 19 September lalu di MGM Grand Las Vegas, AS, rencana
naik kelas Chris sudah dibicarakan dengan Craig.
  
"Sudah terlalu lama saya bertahan di kelas bulu. Saya kira saatnya saya harus naik kelas untuk
pertarungan berikutnya,"  ucap Chris. Dalam kondisi biasa, ketika tidak hendak menghadapi
pertandingan, berat badan Chris memang tak pernah di bawah 60 kg. Ini yang membuat Chris benar­
benar harus kerja ektrakeras untuk menurunkan berat badan, sepekan jelang hampir di setiap
pertarungannya. Tentang keinginan pertarungan di Indonesia, sampai saat ini, Chris memang tetap
berharap bisa terlaksana. Namun, sejauh ini, masih terkendala belum adanya pihak sponsor yang
sanggup membiayai pendanaanya

www.manadopost.co.id
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah yang baik dan bermanfaat bagi semua orang, jika kamu mau menempatkan link url pastikan berikan informasi yang bermanfaat pula