TEMPO Interaktif, Pontianak: Seorang mantan asisten apoteker di Pontianak, berhasil menemukan obat Demam Berdarah Degue (Obat DBD) yang cukup mujarab. Obat yang diberi nama Fomav-D itu diklaim berhasil mngobati puluhan penderita DBD dan malaria. Keampuhan Formav-D bahkan sudah tersebar ke sejumlah daerah dan permintaan semakin bertambah.
Sang penemu itu ada Fachrul Lutfi, 40 tahun. Dia pernah bekerja selama 13 tahun sebagai asisten apoteker di sebuah perusahaan farmasi di Pontianak. Sebagai asisten tugasnya meracik obat herbal. “Tahun 2006, secara tidak sengaja saya meracik dua jenis obat tradisional asli Indonesia dan dari luar negeri," kata Lutfi.
Obat hasil racikan Lutfi itu kemudian diberikan kepada anak salah seorang sahabatnya yang divonis dokter menderita Obat DBD. Selang beberapa saat setelah obat diminum, suhu tubuh anak itu kembali normal. langsung turun. Bahkan ketika ke esokan harinya diperiksakan ke dokter, anak itu dinyatakan sembuh total. "Sejak saat itu saya mensosialisasikan Fomav-D untuk membantu teman-teman dan kerabat yang terserang Obat DBD," kata Lutfi.
Kemapuhan Formav-D diakui oleh Dian, seorang wartawan sebuah kantor berita. Menurut Dian, adiknya pernah tiga hari menderita malaria. "Tapi setelah saya meminum obat itu, malamnya adik saya bisa tidur pulas dan demamnya turun ,” kata Dian.
Endang Soejono warga Jalan Tangjungraya II Pontianak Timur, juga mengakui telah menggunakan Formav-D kepada anak perempuannya yang menderita DBD / Obat DBD . Anak Endang saat itu masih menjalan i perawatan di rumah sakit Promedika Pontianak. " Syukurlah anak saya cepat sembuh, setelah minum obat dari Lutfi. Anak saya langsung pulih dan bisa pulang ke rumah," kata pegawai Dinas Kesehatan Kota Pontianak ini.
Herny Yusuf, dokter yang bertugas di Puskesmas Bangka, Pontianak Selatan, mengatakan dirinya juga pernah menggunakan Formav-D saat terserang DBD / Obat DBD. “Saya posistif demam berdarah dan dirawat selama 5 hari di Rumah Sakit Santa Antonius, Pontianak," katanya. Herny mengenal Lutfi dari mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak dr Lily Sadiah. "Dokter Lily pernah kena DBD / Obat DBD juli lalu," katanya.
Herni menduga Formav-D mampu membunuh membunuh virus dengue. Namun untuk membuktikannya diperlukan kajian klinis yang mendalam. Dinas Kesehatan Kota Pontianak memberi dukungan untuk pengujian itu. Bahkan instansi itu telah mengeluarkan surat rekomenadasi agar obat temuan Lutfi bisa di ditanggapi pemerintah pusat.
Menurut Lutfi, dirinya sangat berharap pemerintah merespon temuannya itu. "Saya ingin pemerintah mengambil alih temuan saya ini, karena sangat dibutuhkan banyak orang," katanya.
Harry Daya
Sang penemu itu ada Fachrul Lutfi, 40 tahun. Dia pernah bekerja selama 13 tahun sebagai asisten apoteker di sebuah perusahaan farmasi di Pontianak. Sebagai asisten tugasnya meracik obat herbal. “Tahun 2006, secara tidak sengaja saya meracik dua jenis obat tradisional asli Indonesia dan dari luar negeri," kata Lutfi.
Obat hasil racikan Lutfi itu kemudian diberikan kepada anak salah seorang sahabatnya yang divonis dokter menderita Obat DBD. Selang beberapa saat setelah obat diminum, suhu tubuh anak itu kembali normal. langsung turun. Bahkan ketika ke esokan harinya diperiksakan ke dokter, anak itu dinyatakan sembuh total. "Sejak saat itu saya mensosialisasikan Fomav-D untuk membantu teman-teman dan kerabat yang terserang Obat DBD," kata Lutfi.
Kemapuhan Formav-D diakui oleh Dian, seorang wartawan sebuah kantor berita. Menurut Dian, adiknya pernah tiga hari menderita malaria. "Tapi setelah saya meminum obat itu, malamnya adik saya bisa tidur pulas dan demamnya turun ,” kata Dian.
Endang Soejono warga Jalan Tangjungraya II Pontianak Timur, juga mengakui telah menggunakan Formav-D kepada anak perempuannya yang menderita DBD / Obat DBD . Anak Endang saat itu masih menjalan i perawatan di rumah sakit Promedika Pontianak. " Syukurlah anak saya cepat sembuh, setelah minum obat dari Lutfi. Anak saya langsung pulih dan bisa pulang ke rumah," kata pegawai Dinas Kesehatan Kota Pontianak ini.
Herny Yusuf, dokter yang bertugas di Puskesmas Bangka, Pontianak Selatan, mengatakan dirinya juga pernah menggunakan Formav-D saat terserang DBD / Obat DBD. “Saya posistif demam berdarah dan dirawat selama 5 hari di Rumah Sakit Santa Antonius, Pontianak," katanya. Herny mengenal Lutfi dari mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak dr Lily Sadiah. "Dokter Lily pernah kena DBD / Obat DBD juli lalu," katanya.
Herni menduga Formav-D mampu membunuh membunuh virus dengue. Namun untuk membuktikannya diperlukan kajian klinis yang mendalam. Dinas Kesehatan Kota Pontianak memberi dukungan untuk pengujian itu. Bahkan instansi itu telah mengeluarkan surat rekomenadasi agar obat temuan Lutfi bisa di ditanggapi pemerintah pusat.
Menurut Lutfi, dirinya sangat berharap pemerintah merespon temuannya itu. "Saya ingin pemerintah mengambil alih temuan saya ini, karena sangat dibutuhkan banyak orang," katanya.
Harry Daya
Temukan info menarik lainnya di Jasa Foto , Jaket Murah , Jaket Balap , Jaket Motor , Bikin Website , Umroh murah , Paket Foto , Photo Packages , Bikin Website , Photographers Weddings , Photo Weddings , Paket Weddings, Foto Weddings, Photo Prewedding, Photographers Wedding, Photographers Pre wedding, Naik Kelas , Foto Pre wedding , Jaket Murah | Jaket Balap Murah : Jaket Motor Murah - Jaket Balap hanya di www.arteryk42.com Sewa Sound System / Rental Sound System : Jasa Sewa Alat Musik | Sound System & Multimedia Paket Foto / Photo Packages:Photographers Weddings&Foto Prewedding Kebon Jeruk Jakarta pada 88db.com hanya di www.diksphotos.com www.arteryk42.com , www.publiceye-magz.com , Herba Semesta Powered by www.akubisanaikkelas.com jasa foto | jasa foto | jasa foto | jasa foto | jasa foto | jasa foto | jasa foto | jas foto |
sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound | sewa sound |
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik dan bermanfaat bagi semua orang, jika kamu mau menempatkan link url pastikan berikan informasi yang bermanfaat pula