July 28, 2010

Hati Bening - Hatimu Adalah Rajamu

Manasik Umrah Lengkap

Category : Ibadah
Published by Abdullah Hadrami [abdullah] on 2007/4/19

IKHLAS DAN MUTABA?AH DALAM HAJI DAN UMRAH

Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah,
keluarga dan pengikut mereka yang setia sampai hari kiamat, Amma ba?du,
Allah ?subhanahu wa ta?ala berfirman: ?Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.?
(QS. Al-Baqarah: 196).

Rasulullah ?shallallahu ?alaihi wa ?ala alihi wa sallam bersabda: ?Ambillah olehmu dariku
manasikmu (haji dan umrah)? (Hadis Shahih).
DIANTARA KEUTAMAAN UMRAH

Rasulullah ?Shallalahu ?alaihi wa ?ala alihi wa sallam bersabda: ?(Dari) umrah ke umrah adalah
penghapus (dosa-dosa) diantara keduanya). Dan haji mabrur tidak ada baginya balasan selain
surga.? (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah ?Shallalahu ?alaihi wa ?ala alihi wa sallam bersabda: ?Ikutilah antara haji dan umrah
(perbanyaklah haji dan umrah), karena keduanya menghapuskan kefakiran dan dosa sebagaimana
bara api menghilangkan kotoran besi, emas dan perak.? (HR. An-Nasa?i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah,
Imam Ahmad dll dengan sanad sahih).

Dari ?Aisyah ?Radhiallahu ?anha berkata: Aku bertanya, wahai Rasulullah apakah bagi wanita ada
kewajiban berjihad? Rasulullah ?Shallalahu ?alaihi wa ?ala alihi wa sallam bersabda: ?Ya, bagi
mereka ada jihad tanpa peperangan, yaitu haji dan umrah.? (HR. Imam Ahmad dll dengan sanad
sahih)

Rasulullah ?Shallalahu ?alaihi wa ?ala alihi wa sallam bersabda: ?Utusan Allah ada tiga: Orang yang
berperang (fi sabilillah), orang yang berhaji dan orang yang umrah.? (HR. An-Nasa?i dll dengan
sanad sahih)

Rasulullah ?Shallalahu ?alaihi wa ?ala alihi wa sallam bersabda: ?Orang yang berperang (fi
sabilillah), orang yang berhaji dan orang yang umrah adalah utusan Allah. Allah memanggil mereka
lalu mereka memenuhi panggilannya dan mereka meminta kepadaNya lalu Dia memenuhi
permintaan mereka.? (HR. Ibnu Majah dll dengan sanad sahih)

Rasulullah ?Shallalahu ?alaihi wa ?ala alihi wa sallam bersabda: ?Jihadnya orang tua, anak kecil,
orang lemah dan wanita adalah haji dan umrah.? (HR. An-Nasa?i dll dengan sanad hasan)
Rasulullah ?Shallalahu ?alaihi wa ?ala alihi wa sallam bersabda: ?Sesungguhnya umrah pada bulan
Ramadhan adalah seperti haji bersamaku.? (HR. Bukhari dan Muslim)
http://www.kajianislam.ne

Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lain, ini adalah sebagiannya.
INTI MANASIK UMRAH
1.Ihram dari miqat
2.Thawaf
3.sa?i
4.tahallul (mencukur atau memotong rambut)

LARANGAN KETIKA IHRAM
1.Mencukur atau memotong rambut
2.Memotong kuku
3.Memakai parfum
4.Melaksanakan akad nikah
5.Bercumbu disertai syahwat
6.Jima?
7.Berburu
8.Menutup kepala bagi laki-laki
9.Memakai pakaian berbentuk (berjahit) bagi laki-laki
10.Memakai sarung tangan dan penutup wajah (cadar/niqab) agi perempuan

TATA CARA PELAKSANAAN UMRAH
1.Jika seseorang akan melaksanakan umrah, dianjurkan untuk mempersiapkan diri sebelum
   berihram dengan mandi sebagaimana seorang yang mandi junub (mandi besar), memakai
   wangi-wangian yang terbaik jika ada (wangi-wangian untuk tubuh dan tidak boleh mengenai pakaian
   ihram) dan memakai pakaian ihram.

2.Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua lembar kain ihram yang berfungsi sebagai sarung dan
   penutup pundak. Adapun wanita, ia memakai pakaian yang telah disyari'atkan yang menutupi
   seluruh tubuhnya, namun tidak dibenarkan memakai cadar/niqab (penutup wajahnya) dan tidak
   dibolehkan memakai sarung tangan.

3.Berihram dari miqat untuk umrah dengan mengucapkan:
   Labaika ?umrotan, Alloohumma haadzihi umroh laa riyaa? a fiihaa wa laa sum?ah
   ?Aku penuhi panggilanMu (ya Allah untuk melaksanakan ibadah) umrah. Ya Allah, ini adalah umrah
   yang tidak ada riya? (ingin dilihat) dan sum?ah (ingin didengar) di dalamnya.? (HR. Bukhari dan
   Al-Baihaqi).
   http://www.kajianislam.net

4.Jika khawatir tidak dapat menyelesaikan umrah karena sakit atau adanya penghalang lain, maka
   dibolehkan mengucapkan persyaratan setelah mengucapkan kalimat diatas dengan mengatakan:
   Inn habasanii haabisun famahillii haitsu habastanii
   ?Jika ada halangan yang menghalangiku maka tempat tahallulku adalah dimana Engkau menahan
   aku.? (HR. Bukhari dan Muslim).
   Dengan mengucapkan persyaratan ini -baik dalam umrah maupun ketika haji-, jika seseorang
   terhalang untuk menyempurnakan manasiknya, maka dia diper-bolehkan bertahallul dan tidak wajib
   membayar dam (menyembelih seekor kambing).

5.Tidak ada shalat khusus untuk berihram, namun jika bertepatan dengan waktu shalat wajib, maka
   shalatlah lalu berihram setelah shalat. Atau shalat sunnah wudhu. Kecuali jika miqatnya dari
   Madinah (Dzul Hulaifah atau Bir Ali) maka disunnahkan shalat dua raka?at dikarenakan
   keistimewaan dan barokah tempat tersebut. (HR. Bukhari dan Abu Dawud)

6.Setelah mengucapkan "talbiyah umrah" (pada point ke tiga), dilanjutkan dengan membaca dan
   memperbanyak talbiyah berikut ini, sambil mengeraskan suara hingga tiba di Makkah.
   LabbaikAlloohumma labbaik, labbaika laa syariikalaka labbaik, innalhamda wanni?mata laka wal
   mulk, laa syariika lak
   ?Aku memenuhi panggilanMu, ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu,
   tiada sekutu bagiMu, aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujaan dan nikmat adalah
   milikMu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagiMu.? (HR. Bukhari dan Muslim).

7.Masuk Masjidil Haram dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca do'a masuk masjid:
   Page 3
   A?uudzu billaahil ?adhim, wa biwajhihil kariim, wa sulthoonihil qodiim, minasy syaithoonir rojiim,
   bismillaah, washsholaatu wassalaamu ?ala rosuulillaah, Allohummaghfirlii dzunuubii waftahlii
   abwaaba rohmatik
   ?Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajahNya Yang Mulia dan kekuasaanNya
   yang abadi, dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah dan semoga shalawat dan salam
   tercurahkan kepada Rasulullah Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukalah pintu-pintu rahmatMu
   untukku.?
   (HR. Abu Dawud, Ibnu As-Sunni, Abu Dawud, Muslim, Sunan Ibnu Majah)

8.Mengangkat kedua tangan ketika melihat Ka'bah sambil membaca:
   Alloohumma antas Salaam wa minkas Salam fahayyinaa Robbanaa bis Salaam
   ?Ya Allah, Engkau adalah As-Salaam (Maha Penebar Kesejahteraan lagi selamat dari segala cacat
   dan kekurangan) dan dariMu kesejahteraan, maka hidupkanlah kami ?wahai Rabb kami- dengan
   kesejahteraan.? (Atsar Ibnu Abbas, riwayat Ibnu Abi Syaibah, Al-Baihaqi dll dengan sanad sahih).
   http://www.kajianislam.net                                                      2010/7/23 9:25:38 / Page 4

Thawaf Umrah.

1.Menuju ke Hajar Aswad, lalu menghadapnya sambil membaca:
   Bismillaahi waAlloohu Akbar
   ?Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar.? (HR. Bukhari, Al-Baihaqi dll)
   lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya, jika tidak memungkinkan untuk
   menciumnya, maka cukup dengan mengusapnya, lalu mencium tangan yang mengusap Hajar
   Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka cukup dengan memberi isyarat
   kepadanya dengan tangan, namun tidak mencium tangan yang memberi isyarat.

2.Kemudian memulai thawaf umrah tujuh putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar
   Aswad pula.

3.Dan disunnahkan berlari-lari kecil (raml) pada tiga putaran pertama dan berjalan biasa pada
   empat putaran terakhir.

4.Disunnahkan membuka bahu kanan (idhtiba?) bagi laki-laki selama thawaf umrah ini.

5.Disunnahkan pula mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf, namun tidak dianjurkan
   menciumnya, dan apabila tidak memungkinkan untuk meng-usapnya, maka tidak perlu memberi
   isyarat dengan tangan.

6.Ketika berada di antara RukunYamani dan Hajar Aswad, disunnahkan membaca:
رَبَّنَا
آتِنَا فِي
الدُّنْيَا
حَسَنَةً
وَفِي
اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً
وَقِنَا
عَذَابَ
النَّار

Robbanaa aatinaa fiddunya hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ?adzaaban naar
?Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah
kami dari siksa api Neraka.? (HR. Abu Dawud dll dengan sanad sahih).

7.Setelah thawaf, menutup kedua pundaknya, lalu menuju ke maqam Ibrahim sambil membaca:
  Wat takhidzuu mim Maqoomi Ibroohima mushollaa
   ?Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat.? (QS. Al-Baqarah: 125. HR. Muslim)

8.Shalat sunnah thawaf dua rakaat di belakang maqam Ibrahim, pada rakaat per-tama setelah
   membaca surat al-Fatihah, membaca surat Al-Kaafiruun.
   Dan pada rakaat kedua setelah membaca al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlash.

9.Setelah shalat, disunnahkan minum air zam-zam dan menyirami kepala dengannya.

10.Kembali ke Hajar Aswad, bertakbir lalu mengusap dan menciumnya, jika hal itu memungkinkan,
   atau mengusapnya atau memberi isyarat kepadanya.
   http://www.kajianislam.net                                                      2010/7/23 9:25:38 / Page 5
   Sa'i Umrah.

1.Kemudian menuju ke bukit Shafa untuk melaksanakan Sa'i umrah, dan jika telah mendekat Shafa
   membaca:
   Innash Shoffaa wal Marwata min sya?aa irillaah, faman hajjal baita awi?tamaro falaa junaaha ?alaihi
   Ayyath thowwafa bihimaa, wa man ta thowwa?a khoiron fa innaAllooha Syaakirun ?Aliim?
   Abda?u bimaa bada?a Alloohu bih
   ?Sesungguhnya Shafaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang
   beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara
   keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka
   sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.? (QS. Al-Baqarah: 158)
   ?Aku memulai dengan apa yang Allah memulai dengannya (memulai sa?i dari Shafaa menuju
   Marwah).? (HR. Muslim).

2.Menaiki bukit Shafa lalu menghadap ke arah Ka'bah hingga melihatnya, jika hal itu
   memungkinkan, kemudian membaca:
اَللهُ
أَكْبَر,
اَللهُ
أَكْبَر,
اَللهُ
أَكْبَر, لاَ
إِلَـهَ
إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ
الْمُلْكُ
وَلَهُ
الْحَمْدُ،
يُحِْيى وَ
يُمِيْتُ,
وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ،
لاَ إِلَـهَ
إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ
لَهُ
أَنْجَزَ
وَعْدَهُ
وَنَصَرَ
عَبْدَهُ
وَهَزَمَ
اْلأَحْزَابَ
http://www.kajianislam.net                                                   2010/7/23 9:25:38 / Page 6
وَحْدَهُ

   Alloohu Akbar, Alloohu Akbar, Alloohu Akbar, Laa Ilaaha Illallooh Wahdahuu Laa Syariikalah, Lahul
   Mulku Walahul Hamdu, yuhyii Wa yumiitu, Wa huwa ?Ala Kulli Syai? in Qodiir, Laa Ilaha Illallooh
   Wah dahu Laa Syarikalah Anjaza Wa?dah Wa nashro ?Abdah Wa Hazamal Ahzaaba Wahdah.
   ?Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan yang berhak disembah
   selain Allah, Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dia
   Menghidupkan dan Mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan yang
   berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagiNya, yang melaksanakan janjiNya,
   membela hambaNya (Muhammad ) dan mengalahkan golongan musuh sendirian.? (HR.
   Muslim, An-Nasa?i dan Ibnu Majah).

3.Bacaan ini dilakukan/diulangi tiga kali dan berdo'a di antara pengulangan-pengulangan itu dengan
   do'a apa saja yang dikehendaki.

4.Lalu turun dari Shafa dan berjalan menuju ke Marwah.

5.Disunnahkan berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh di antara dua tanda lampu
   hijau yang berada di Mas'a (tempat sa'i), lalu berjalan biasa menuju Marwah dan menaikinya.

6.Setibanya di Marwah, kerjakanlah apa-apa yang dikerjakan di Shafa, yaitu menghadap kiblat,
   bertakbir, membaca dzikir pada point no. 2 dan berdo'a dengan do'a apa saja yang dikehendaki,
   perjalanan ini (dari Shafa ke Marwah) dihitung satu putaran.

7.Kemudian turunlah, lalu menuju ke Shafa dengan berjalan ditempat yang ditentukan untuk
   berjalan dan berlari ditempat yang ditentukan untuk berlari, lalu naik ke Shafa dan lakukan seperti
   semula, dengan demikian terhitung dua putaran.

8.Lakukan hal ini sampai tujuh kali dengan berakhir di Marwah.

9.Ketika sa'i, tidak ada dzikir-dzikir tertentu, maka boleh berdzikir, berdo'a atau membaca
   bacaan-bacaan yang dikehendaki.

10.Jika membaca do'a ini:
رَبِّ
اغْفِرْ وَ
ارْحَمْ
إِنَّكَ
أَنْتَ
اْلأَعَزُّ
اْلأَكْرَم

   Robbighfir Warham Innaka Antal A?azzul Akrom
   ?Ya Tuhan, ampuni dan sayangi (hamba), sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Perkasa lagi
   Maha Mulia.? (Doa Ibnu Umar dan Ibnu Mas?ud, riwayat Ibnu Abi Syaibah dengan sanad sahih).

11.Setelah sa'i, maka bertahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur
   gundul, dan yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal. Adapun bagi wanita, cukup dengan
   memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari.

12.Setelah memotong/mencukur rambut, maka berakhirlah ibadah umrah dan anda telah
    dihalalkan/dibolehkan untuk mengerjakan hal-hal yang tadinya dilarang ketika dalam keadaan ihram.
    Semoga Allah ?subhanahu wa Ta?ala menerima semua amal ibadah kita, amien.
   Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan pengikut mereka yang
   http://www.kajianislam.net                                                          2010/7/23 9:25:38 / Page 7
   setia sampai hari kiamat dan segala puji hanya bagi Allah.
   Malang, Rabi?ul Awwal 1428 H / April 2007 M
   Abdullah Shaleh Hadrami
   Pendiri dan Pengasuh Majelis Taklim dan Dakwah HUSNUL KHOTIMAH Malang
   http://www.kajianislam.ne
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah yang baik dan bermanfaat bagi semua orang, jika kamu mau menempatkan link url pastikan berikan informasi yang bermanfaat pula