July 6, 2010

Naik Kelas Bersyarat, Siswa Dikenal Nakal, Disidik Masih Pelajari

Satu lagi pengakuan muncul soal Fani Kurniawan (17) siswa kelas II
AP 3 SMKN 1 Pamekasan yang mengaku disundut rokok dan dianiaya oleh gurunya yakni Agus
Hariyanto (Staf TU/Guru Komputer) dan Romi (Pembina OSIS).
Agus Hariyanto (23) mengaku, sebelum kasus penganiayaan yang dilaporkan orang tua Fani ke Polres
Pamekasan muncul. Fani memang dikenal siswa nakal.

"Sebenarnya, setelah kami memanggil orang tua siswa (zainal) untuk memertanggung jawabkan
kenakalan anaknya pada pihak sekolah, kami sudah akan mengeluarkan Fani dari sekolah. Tapi, kami
tidak tahu kalau orang tua Fani melaporkan kejadian ini pada polisi," ungkapnya.

Dikatakan, Fani sebenarnya sempat tidak naik kelas saat kelas I. Tapi, karena kebijakan sekolah, Fani
akhirnya naik kelas, tapi dengan syarat.
"Kami buat pernyataan dengan materai dan ditandatangani ortu Fani. Eh ternyata kelas II buat ulah
lagi," terangnya.

Diakuinya, soal pemukulan dan disundut rokok, dirinya khilaf dan emosi. "Saya minta maaf, tapi
kenakalan Fani sudah keterlaluan. Dan, saya tidak mengira kejadian ini akan dilaporkan pada polisi,"
keluhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabidmen) Dinas Pendidikan Pamekasan,
Mohammad Ramli, mengaku tidak bisa melangkah terlalu jauh soal tindakan dua oknum guru SMK 1
yang diduga menganiaya siswanya.

Dikatakan, aturan sekolah memang tidak memperbolehkan guru menindak muridnya dengan cara
memukul. "Maaf, saya tidak bisa memberikan komentar, karena saya belum belum menerima laporan
masalah SMK1. Biar nanti masalah ini saya pelajari dulu, baru saya laporkan ke Kepala Dinas,"
pungkasnya

www.beritajatim.com
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah yang baik dan bermanfaat bagi semua orang, jika kamu mau menempatkan link url pastikan berikan informasi yang bermanfaat pula